Pengaruh Kuliner Belanda dalam Makanan Indonesia

Sejak abad ke-17, interaksi panjang Nusantara dengan VOC menghadirkan pertukaran budaya yang kental—terutama di dapur. Kuliner Belanda meresap ke meja makan pribumi, memadukan teknik Eropa dengan bumbu tropis. Selain itu, adaptasi kreatif masyarakat membuat hidangan kolonial terasa akrab di lidah lokal. Karena itu, hingga kini jejak kuliner Belanda masih tampak jelas dalam kue sore, jajanan pasar, maupun hidangan pesta. Mari telusuri bagaimana kuliner Belanda mewarnai ragam makanan Indonesia.

Benang Merah Sejarah Rasa

Masa VOC: Introduksi Teknik Panggang & Roti

  • Oven bata mulai dibangun di Batavia, Semarang, hingga Ambon.
  • Pertama, roti gandum keras diolah ulang dengan santan sehingga lahir roti gambang.
  • Selanjutnya, masyarakat peranakan menciptakan selai nanas untuk menemani roti.

Era Hindia Belanda: Menu Rijsttafel

  • Rijsttafel berarti “meja nasi” dengan belasan lauk Nusantara disajikan gaya buffet.
  • Akibatnya, sajian pesta pribumi pun terinspirasi: muncul tradisi “nasi rames” lengkap.
  • Selain itu, lauk Belanda—semur daging bercita rasa kecap—menjadi bintang baru.

Pasca-Kemerdekaan: Melahirkan Kudapan Hybrid

  • Koki rumahan mempertahankan resep kolonial namun menyesuaikan bahan lokal.
  • Contoh: kastengel berbahan keju Edam diganti keju cheddar, tetap gurih renyah.
  • Karena itu, hingga kini kue kering Lebaran identik aroma Belanda.

Warisan di Kaki Lima

  • Influencer rasa masa lalu kini hidup di warung sederhana:
    • Selat Solo (gadis Jawa + salad ala Den Haag)
    • Bistik Jawa (dipadukan kecap manis, pala, dan cengkih)
    • Perkedel kentang (aslinya frikadel daging Eropa)

Ragam Hidangan Berakar Kuliner Belanda

Kue & Roti Turunan Belanda

Kastengel

  • Keju panggang berbentuk batang kecil.
  • Kombinasi butter, keju, kuning telur; dipanggang hingga keemasan.
  • Kini memakai keju lokal—lebih terjangkau, tetap nikmat.

Kue Lapis Legit

  • Terinspirasi spekkoek Belanda beraroma rempah.
  • Lapisan tipis 18–20 susun menunjukkan kesabaran khas juru masak Jawa.
  • Bumbu kayu manis, kapulaga, cengkih memperkaya cita rasa tropis.

Ontbijtkoek → Bolu Rempah

  • Roti sarapan rempah Belanda diadaptasi menjadi bolu rempah pasar.
  • Pertama, gula merah menggantikan stroop.
  • Selanjutnya, tambahan santan memberi tekstur lembap.

Lauk Pauk Bergaya Kolonial

Semur

  • Berasal dari smoor (rebusan daging dalam tomat).
  • Kecap manis dan pala Nusantara mengganti puree tomat.
  • Akibatnya, rasa manis gurih menjadi ciri khas semur Betawi.

Selat Solo

  • Gabungan salad Belanda, bistik, dan kuah manis Jawa.
  • Isian: daging sapi, wortel, buncis, kentang goreng—disajikan bersama acar.
  • Saus kecap encer berpadu mustard menciptakan rasa unik.

Sup Brenebon Manado

  • Adaptasi bruine bonen soep (sup kacang merah Belanda).
  • Kuah kaldu sapi plus cengkih, pala, dan daun bawang lokal.
  • Disantap hangat dengan sambal dabu-dabu—sentuhan Sulawesi Utara.

Camilan Populer

  • Perkedelfrikadel; kentang tumbuk goreng renyah.
  • Pastel tutup; pie shepherd Belanda versi kentang tumbuk dan ragout ayam.
  • Sosis Solo; terilhami krokette, diisi ragout ayam lalu digulung dadar tipis.

Jejak Linguistik dalam Istilah Kuliner

Istilah Indonesia Asal kata Belanda Makna awal
Wortel wortel Akar sayur oranye
Mentega boter Butter
Kue Pukis poffertjes Pancake mini
Rijsttafel Sama Meja nasi

Selanjutnya, banyak kata dapur—kompor, piring, sendok—berasal dari bahasa Belanda, menandakan integrasi mendalam.

Dampak Jangka Panjang bagi Kuliner Nusantara

  • Diversifikasi rasa: manis-gurih kecap + rempah Eropa memperkaya palet lokal.
  • Teknik memasak baru: baking, ragout, custard memperluas metode kuliner.
  • Ekonomi rumahan: toko roti “Oen”, “Toko Tiga”, membuka lapangan kerja sejak zaman kolonial.
  • Identitas hybrid: Hidangan seperti lapis legit kini berlaku “kue nasional” saat perayaan besar.

Selain itu, restoran tempo doeloe kembali populer sebagai nostalgia generasi muda.

Tips Mencicipi Warisan Kuliner Belanda di Indonesia

  1. Pertama, kunjungi kota tua seperti Semarang, Surabaya, dan Solo—banyak resto legendaris.
  2. Coba tur kuliner heritage; selanjutnya kenali cerita tiap hidangan melalui pemandu.
  3. Belanja di toko roti lawas—nikmati aroma otentik butter jadul.
  4. Eksperimen di dapur: ganti keju Edam dengan keju lokal—rasanya tetap mantap!

Selain itu, dokumentasikan resep keluarga agar tidak hilang dimakan zaman.

Kesimpulan

Pengaruh kuliner Belanda dalam makanan Indonesia terasa di setiap sudut dapur Nusantara—dari kastengel Lebaran hingga semur Betawi. Perpaduan bumbu tropis dan teknik Eropa menandai sejarah panjang kolonialisme yang kini bertransformasi menjadi kekayaan rasa. Selain itu, adaptasi kreatif masyarakat memastikan warisan ini terus hidup, menambah warna pada khazanah kuliner Tanah Air. Karena itu, saat menggigit lapis legit atau menyesap semur, ingatlah kisah lintas budaya yang melekat di setiap suapan.

 

kuliner Belanda

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top